Umar bin Khattab (584-644 M) adalah salah satu sahabat utama Nabi Muhammad SAW dan merupakan khalifah kedua dalam sejarah Islam setelah wafatnya Abu Bakr. Umar dikenal dengan julukan "Al-Faruq", yang berarti "Pemisah antara yang Benar dan yang Salah". Ia memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan dan penyebaran Islam.
Umar dilahirkan di Mekah pada tahun 584 M. Ia berasal dari keluarga Quraisy dan sebelum memeluk Islam, Umar dikenal sebagai seorang yang kuat, tegas, dan berpandangan keras terhadap Muslim. Namun, pada tahun 616 M, Umar mengalami perubahan hidup yang mendalam setelah mendengar bahwa saudara perempuannya dan suaminya telah memeluk Islam. Ia sangat marah dan berangkat dengan niat untuk membunuh Nabi Muhammad, tetapi pada akhirnya, ia memeluk Islam setelah mendengar ayat-ayat Al-Quran yang disajikan oleh saudara perempuannya.
Setelah memeluk Islam, Umar menjadi seorang Muslim yang bersemangat dan setia. Ia mendukung dan membantu Nabi Muhammad dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah penindasan dan kecaman dari masyarakat Mekah. Umar menjadi salah satu sahabat dekat Nabi dan merupakan anggota terkemuka dalam komunitas Muslim awal.
Pada tahun 622 M, Umar ikut dalam peristiwa hijrah ke Madinah bersama Nabi Muhammad dan para sahabat lainnya. Di Madinah, ia terus mendukung dan melindungi Islam dari ancaman musuh-musuhnya. Kepemimpinannya yang kuat dan keberaniannya membuatnya dihormati oleh kaum Muslim dan juga oleh musuh-musuh Islam.
Setelah wafatnya Abu Bakr pada tahun 634 M, Umar terpilih sebagai khalifah kedua umat Islam melalui proses pemilihan yang disebut Pemilihan Umar atau Bai'at Ar-Ridwan. Sebagai khalifah, Umar memimpin dengan keadilan dan ketegasan. Ia memperluas wilayah kekhalifahan dengan menaklukkan banyak wilayah seperti Persia, Mesir, Suriah, dan Palestina.
Kepemimpinan Umar ditandai dengan kebijakan yang adil dan reformasi penting dalam administrasi dan pemerintahan. Ia memperkenalkan berbagai kebijakan sosial, seperti sistem pensiun bagi pejabat pemerintah, pengaturan pasar, dan penyebaran air minum umum. Umar juga memperbaiki sistem peradilan dan mendirikan lembaga pengadilan untuk menjamin keadilan bagi semua.
Pada tahun 644 M, Umar terluka parah setelah diserang oleh seorang pembunuh di masjid saat sedang melaksanakan salat Subuh. Ia meninggal beberapa hari kemudian akibat luka-lukanya. Kematian Umar merupakan kehilangan besar bagi umat Islam, dan kepemimpinannya dikenang sebagai salah satu periode paling sukses dan adil dalam sejarah Islam.
Umar bin Khattab dianggap sebagai salah satu sahabat terbaik dan paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Ketegasannya dalam menerapkan hukum-hukum Islam, keadilan yang ia praktikkan, serta keberaniannya dalam memperluas wilayah kekhalifahan, telah membuatnya menjadi figur yang dihormati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Biografi Umar bin Khattab memberikan inspirasi dan pelajaran bagi generasi Muslim yang datang setelahnya.