Sejarah perkembangan Islam pada masa Rasulullah SAW mencakup periode di Mekah dan Madinah. Periode ini memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan dasar-dasar agama Islam, perjuangan kaum Muslimin, dan pengaturan sistem pemerintahan yang diterapkan oleh Nabi Muhammad.
Kondisi Sosial Masyarakat
Pada saat awal kenabian Rasulullah, masyarakat Arab di Mekah hidup dalam sistem sosial yang terpecah-belah dan didominasi oleh praktik-praktik penyembahan berhala. Mereka terbagi dalam suku-suku yang saling bersaing dan sering kali terjadi perselisihan di antara mereka. Kemiskinan dan ketidakadilan sosial juga menjadi masalah yang melanda masyarakat saat itu.
Metode Dakwah Nabi
Rasulullah menggunakan berbagai metode dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat. Pada awal-awal kenabian, dakwah dilakukan secara rahasia dan hanya ditujukan kepada keluarga dan sahabat terdekat. Namun, setelah perintah wahyu yang menyuruhnya untuk menyampaikan pesan Allah secara terang-terangan, Rasulullah mulai menyampaikan dakwah secara publik. Beliau menggunakan pidato, ceramah, dialog, dan juga memberikan teladan hidup yang baik kepada umatnya.
Periode Mekah
Periode di Mekah ditandai oleh penindasan dan persekusi terhadap Muslimin oleh kaum musyrik. Meskipun menghadapi tekanan dan ancaman, Rasulullah dan para pengikutnya tetap berjuang untuk menyebarkan Islam. Pada periode ini, fokus dakwah lebih pada pengajaran ajaran-ajaran Islam, penyebaran iman, dan pembentukan komunitas Muslim yang kuat.
Periode Madinah
Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah mendirikan sebuah negara Islam yang berfungsi sebagai pusat pengembangan dan penyebaran Islam. Rasulullah membangun hubungan yang harmonis antara Muslim dan non-Muslim di Madinah melalui penandatanganan Piagam Madinah. Beliau juga mengatur masyarakat dengan menetapkan perjanjian dan hukum-hukum yang adil. Selain itu, Rasulullah membentuk pasukan untuk mempertahankan keamanan dan melindungi umat Muslim.
Sistem Pemerintahan Nabi
Sistem pemerintahan yang diterapkan oleh Nabi Muhammad di Madinah adalah kombinasi dari sistem kepemimpinan religius dan politik. Beliau bertindak sebagai pemimpin politik yang memimpin negara dan memutuskan masalah-masalah politik dan sosial. Selain itu, Rasulullah juga menjadi pemimpin spiritual yang memberikan petunjuk dan pengajaran agama kepada umat Muslim. Rasulullah membangun lembaga-lembaga seperti majelis syura (musyawarah), lembaga peradilan, dan lembaga perbendaharaan untuk mengatur dan mengelola urusan masyarakat. Pemerintahan Nabi berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, keseimbangan, dan konsultasi dengan masyarakat.
Itulah beberapa aspek sejarah perkembangan Islam pada masa Rasulullah SAW, termasuk kondisi sosial masyarakat, metode dakwah Nabi, periode Mekah-Madinah, dan sistem pemerintahan yang diterapkan oleh Nabi Muhammad.